Akhirnya, Senjakala Blog?

BLOG DOWN 1 - White-House-Down-Image-2 - fatmovieguy com
Adegan ketika Emily Cale (diperankan Joey King) tengah menjadi VLOGGER dengan mem-videokan wawancaranya dengan Presiden Amerika Serikat, James Sawyer (diperankan aktor Jamie Foxx) dalam film White House Down. (Foto:  fatmovieguy.com)

 

Film ‘White House Down’ memberi pelajaran buat para blogger. Memang bukan ajaran baru sih. Tapi setidaknya, blogger musti mulai bersiap meneladaninya. Nah, supaya tahu apa sih yang harus dipahami dan dilaksanakan, ya sebaiknya segera tonton dulu ajalah filmnya. Toh, film ini kan termasuk sudah lawas.

Dalam film yang mengisahkan pengkhianatan seorang agen senior Secret Service dengan menyewa sejumlah paramiliter sebagai teroris, untuk menghancurkan Gedung Putih, sekaligus menghabisi nyawa Presiden Amerika Serikat, James Sawyer (aktor Jamie Foxx) ini, terselip kisah heroik anak perempuan bernama Emily Cale (yang diperankan Joey King). Usia Emily baru seumuran Anak Baru Gede (ABG), tapi passion-nya pada masalah politik luar biasa. Ia juga aktif di media sosial termasuk web-blogging, terutama video blogging.

Ketika kemelut aksi teror di Gedung Putih terjadi, Emily bersama ayahnya John Cale (diperankan aktor Channing Tatum) kebetulan sedang mengikuti tur kunjungan di gedung tempat tinggal Presiden Amerika Serikat beserta keluarga selama masa jabatan dinasnya. Emily yang belia ini sempat sendirian terjebak dalam situasi chaos. Sementara sang ayah sibuk pasang badan melindungi nyawa Presiden Amerika Serikat.

Uniknya, sebelum chaos akibat dar – der – dor aksi teroris, Emily sempat berdialog dengan ayahnya. Sang ayah bertanya, bagaimana perkembangan terakhir aktivitas Emily menekuni dunia blog, atau sebagai BLOGGER. Jawaban Emily waktu itu cukup menghenyakkan. Kira-kira, ia menjawab begini: “Sekarang ini, sudah tidak dipergunakan lagi istilah blog”.

Sayang, belum sampai kepada penjelasan mengapa istilah blog sudah tidak populer lagi, dialog terpenggal dengan fragmen adegan yang lain. Disini saya merasa kepo, penasaran, apa yang dimaksud Emily, bahwa istilah blog sudah tidak lagi dipakai orang. Rasa penasaran saya sama dengan John Cale, yang dalam dialog itu sempat balik bertanya. “Memangnya ada apa dengan istilah blog? Padahal saya baru mulai mempelajari bagaimana cara nge-blog,” heran John.

Begitulah. Emily, seorang gadis usia belasan, sudah menegaskan, bahwa blog bakal menjadi sesuatu yang usang. Setidaknya, pesan “senjakala blog” disampaikan melalui film yang berdurasi 2 jam 17 menit ini. Adalah Emily yang menjadi messenger alias sang pembawa pesan.

BLOG DOWN 2 - httpsid.pinterest.comsonypicsindiawhite-house-down
Aktor Jamie Foxx dalam film “White House Down” menjadi Presiden Amerika Serikat dan sedang diwawancarai oleh VLOGGER, Emily Cale. (Foto: httpsid.pinterest.comsonypicsindiawhite-house-down)

 

Jadi, akankah blog perlahan mati? Bakal terjadikah senjakala blog? Sama dong nasib blog itu seperti media cetak yang berguguran?

Dalam film yang sebenarnya sudah dirilis sejak tiga tahun lalu ini, Emily sekaligus memberikan jawabannya. Bukan jawaban secara teori, tapi praktik. Rupanya, Emily menjalankan aktivitas nge-blog bukan dengan cara menulis, tapi memanfaatkan channel blog dalam bentuk yang lain, yaitu video blogging. Dengan kata lain, Emily bukan lagi menjadi blogger (penulis blog), tapi sudah beralih sebagai vlogger (video blogger).

Ya, inilah penjelasan yang dimaksud Emily kepada sang ayah, John Cale. Betapa semakin hari, orang tidak akan lagi mempergunakan kata atau istilah blog secara an sich. Tapi sudah berganti menjadi vlogger.

Dari nge-blog jadi nge-vlog? Kelihatannya sih sederhana. Tapi dibalik itu, ternyata kontras sekali bedanya. Nge-blog mengandalkan kemampuan menulis. Sedangkan nge-vlog, bukan merangkai kata, tapi kemampuan merekam aneka video. Video kejadian, video produk, video pemandangan hingga video sosok. Terkait dengan video sosok, biasanya vlogger juga harus sudah memiliki kemampuan untuk menembus narasumber dan melakukan (rekaman video) wawancara.

Di film ini, Emily memberi contoh konkret! Ketika rombongan masyarakat peserta tur Gedung Putih tengah berkeliling ruangan, tiba-tiba Presiden Amerika Serikat bersama para staf dan pengawalnya muncul. Semua orang terpana, terpesona, termasuk Emily yang memang mengidolakan Presiden Amerika Serikat yang berkulit hitam ini. Maklumlah kalau hampir semua terpukau, ketemu presiden gitu loch!

Tapi, Emily segera mengusir lebay. Ia sadar posisi dan perannya sebagai VLOGGER. Lekas jemari kecil Emily mengeluarkan smartphone-nya. Sejurus kemudian ia sudah meminta izin kepada Presiden Amerika Serikat untuk dilakukan rekaman video wawancara, untuk video blogging-nya di YouTube.

Sambil jemarinya terus menggenggam smartphone dan merekam video, Emily mengajukan pertanyaan demi pertanyaan. Ketika rekaman video wawancara ala door stop selesai, Presiden Amerika Serikat masih memberi “bonus” dengan menyampaikan pesan khusus kepada para pengikut (subscribers) akun YouTube milik Emily. “Saya Presiden Amerika Serikat, James Sawyer, saksikan terus informasi dan laporan Emily Cale melalui blog video-nya ini,” begitu kata sang “USA – 1” ini.

Pelajaran lain dari Emily melalui film bergenre action thriller ini adalah ketika ia dengan insting jurnalistik dan keberanian luar biasa, merekam aksi para teroris di dalam Gedung Putih. Secara sembunyi-sembunyi, Emily berhasil merekam wajah demi wajah pelaku teror. Hingga suatu ketika, naas aksi curi-curi rekam video ini ketahuan. Tapi untunglah, sebelum Emily tertangkap dan dijadikan salah satu sandera, gadis ini sempat mengunggah video rekamannya sebagai blog video di channel YouTube.

Wowwww … atas dasar ‘kerja jurnalistik’ dan ‘keberanian’ Emily merekam aksi para teroris ini, seluruh dunia menjadi gempar. Bahkan dalam film itu, dikisahkan blog video yang diunggah Emily, dalam tempo singkat mampu menembus 700 juta viewers!

Blog video ini bahkan menjadi sumber utama dalam pemberitaan media-media massa mainstream, termasuk channel televisi berita. Dari sini, karya vlogger Emily menjadi viral. Bahkan, menjadi sumber bagi para penegak hukum di Amerika Serikat untuk mengidentifikasi profil teroris satu per satu.

BLOG DOWN 3 - watchesinmovies.info
Emily Cale dalam film ‘White House Down’ ketika sebagai VLOGGER — dengan insting jurnalisme dan keberanian luar biasa — merekam video aksi pelaku terorisme di Gedung Putih dan mengunggahnya di channel YouTube. (Foto: watchesinmovie.info)

 

Okelah, semua itu cuma adegan pilem. Tapi setidaknya beberapa pelajaran dapat ditarik dari ‘White House Down’ ini.

Pertama, sudah saatnya aktivitas nge-blog diubah menjadi nge-vlog! Mengapa? Alasan sederhananya adalah, orang semakin tidak punya hasrat lagi untuk membaca tulisan yang panjang di blog. Analisa ini memang butuh survei dan pembuktian di lapangan. Tapi percayalah, dengan menyimak tulisan-tulisan pendek media online, rasanya alasan sederhana tadi bolehlah diterima akal. Intinya, patut kita aware, bahwa — karena beberapa alasan — orang akan semakin enggan membaca tulisan di blog. Bisa jadi karena alasan waktu, jaringan internet, kecepatan, kepraktisan, dan sebagainya.

Jangan lupa loch, aplikasi LINE melalui fitur LINE CAST bahkan sudah mencuri perhatian dengan menayangkan rekaman video wawancara eksklusif. Misalnya, pada 12 Mei 2016 lalu menampilkan Kombes Pol Khrisna Murti selaku Direskrimum Polda Metro Jaya. Saya termasuk yang menikmati wawancara ringan (tapi mendalam) tersebut melalui gadget. Kualitas tayangannya bagus, pengambilan gambar, editing dan run down acaranya sempurna! Sedangkan pada edisi 19 Mei 2016, LINE CAST menampilkan rekaman video dialog dengan super motivator, Mario Teguh. Keren bro’!

Ini memperkuat tudingan bahwa semakin hari, orang makin malas membaca (termasuk blog)! Orang tuh maunya simple. Sambil duduk di meja makan, sambil goleran di kasur, sambil angkat kaki dan ngopi, lalu nonton VIDEO. Menyaksikan VIDEO BLOGGING. Menonton hasil kerja VLOGGER!

Kedua, nge-blog dan nge-vlog punya dasar pekerjaan yang berbeda. Nge-blog itu menulis (dan terkadang memotret). Sementara nge-vlog adalah merekam video dan menyuguhkannya secara menarik. Untuk menjadi sesuatu yang membuat orang tertarik, nge-vlog harus memiliki kemampuan dasar speaking yang baik, kepiawaian announcing yang mumpuni, bisa membuat naskah pengantar video, kecakapan mengedit video, penampilan yang ciamik ‘n chic, dan naluri atau insting jurnalisme yang tinggi. Jurnalisme bisa dipelajari. Jangan keburu, blogger maupun vlogger itu alergi untuk mempelajari jurnalistik.

Ketiga, seperti juga yang dijalankan Emily, sebagai vlogger kemampuan mewawancarai narasumber harus handal. Caranya? Ya, tentu saja dengan menguasai masalah yang akan ditanyakan kepada narasumbernya. Passion Emily dalam bidang politik, membuat Presiden Amerika Serikat memuji apa yang disampaikan Emily sebagai pertanyaan yang berbobot! Nah, susahnya (maaf), kebanyakan blogger saat ini belum melakukan praktik wawancara dengan narasumber sebagai salah satu kerja reportasenya.

Bertebaran tulisan tentang bagaimana menjadi VLOGGER — yang pakemnya, hanya menayangkan video maksimal berdurasi tiga menit. Misalnya, sejumlah tulisan ini:

Membuat Vlog dengan Handphone

Yuk Mulai Vlogging

Ingin Menjadi Vlogger Sukses? Ini Kiat Khusus Yang Harus Anda Lakukan

Ini Angle yang Tepat Saat Menjadi Vlogger

Tips Menjadi Vlogger Sukses di Bulan Ramadhan yang Mesti Kamu Tahu

Blogging Seru: Haruskah Menjadi Vlogger?

Rahasia Sukses Vlogger YouTube yang Bisa Kaya Hanya Dengan Menjadi Diri Sendiri

Panduan Cara Membuat Vlog di Youtube

Oh ya, selain semakin hari orang kian malas membaca (blog), sudah mulai bermunculan juga keluhan terhadap dunia blog. Apa itu? Ya, klasik tuh masalahnya. Kebanyakan blog (hanya) berisi iklan semata, review produk dan jasa ini-itu, alias sekadar seperti rubrik advertorial atau pariwara di majalah maupun suratkabar. Padahal, di media-media massa itu, jujur saja, tidak sedikit orang yang akan langsung skip, emoh membaca advertorial. Kecuali, yang ditampilkan secara menarik dan content-nya benar-benar dibutuhkan pembaca.

Jadi ada baiknya sih, jangan terlalu “over dosis” mengisi blog dengan menuruti (nilai) komersil belaka. Karena nilai idealis blog itu, sejatinya banyak dinanti dan diminati publik. Mereka menunggu unggahan tulisan blog yang menarik, inspiratif, kaya manfaat, cerdas dan aktual. Entah itu bentuknya Opini, Kolom, Feature, Reportase, hasil Wawancara maupun yang rada agak sulit, Investigative Reporting.

BLOG DOWN 6 - loymachedo com
Film White House Down yang menyisipkan pesan profesi VLOGGER atau Video Blogger. (Foto: loymachedo.com)

 

Gimana? Tinggalkan nge-BLOG dan siap nge-VLOG?

Tapi … heheheeee, tulisan ini pun masih panjang, dan ditulis di BLOG juga toh.

 

= = = = = = = = = = =

* Dini hari Sabtu, 11 Juni 2016, sambil dengerin KOTAK BAND. (Nunggu pembukaan UEFA EURO 2016: Perancis vs Romania : Nunggu sahur juga deng!). 

Diterbitkan oleh Gapey Sandy

Empunya lapak: http://www.kompasiana.com/gapey-sandy

22 tanggapan untuk “Akhirnya, Senjakala Blog?

  1. “..Padahal saya baru mulai mempelajari bagaimana cara nge-blog.”
    Teganya bang Sandy bikin artikel ginian. Jahat 😦

    kalau dipikir2 bener juga ya. orang mulai mulai baca tulisan panjang. alih2 baca. nulis lebih males (contohnya saya ini).

    jadi mikir. apa yang harus saya lakukan.

    Disukai oleh 1 orang

    1. Hihihihiiii … Pakde. Ora sah ngung-bingung, Pakde tinggal kursus VLOGGER sama MA’E. Kayaknya, Pakde bakal bisa lebih hebat. Apalagi Pakde suka bawa beban berat, kan kalau buat video blog musti siap peralatan lampu-lampu juga, Pakde … hahahahaaaa

      Jawaban seriusnya: Pakde dkk buat APLIKASI ONLINE yang isinya BERITA & INFORMASI secara VLOG. Termasuk, talkshow secara online, live atau recorded, yang seru juga aktual. Presenter & interviewer-nya kan bisa MA’E ,,, juga AKU … hahahahaaaa ….

      Suka

  2. Mantap. Analisanya tajami. Saya sepakat dengan pendapatnya… Job review juga sekarang sudah mulai mewajibkan adanya vlog, loh. Kebetulan siang ini akan ngisi pelatihan vlog. Asik nih buat pengantar. Terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat.

    Disukai oleh 1 orang

  3. Saya nonton film ini. Tegang2 gimana gitu melihat keberanian Emily. Deg2an nontonnya. Nyawa taruhannya. Btw… Untuk saya pribadi masih suka ‘menyimak’ blog daripada video. Alasan klasik… Memutar vlog butuh kuota gede… Sementara kuota internet sy ya gitu deh… 🙂

    Disukai oleh 1 orang

    1. … ya itu, juga diantara faktor penghambatnya untuk masa sekarang ini. Tapi, awas loch, VLOG juga menyisir lewat aplikasi online, semisal LINE (CAST) … dan kualitas tayangannya super kece.

      Suka

    1. .. semua bisa, kalau mau belajar. Kalau begitu, coba dengan membuat VLOG yang langsung jadi berdurasi 3 menitan. Tapi persiapan harus seksama, sehingga tidak perlu editing. Ayo, kita pasti bisa!!!

      Suka

  4. thn 2003an udah maen bikin2 pideo-an, seminggu 1-2x…kontributor…karya terbesar, tsunami aceh   capek di editingnya…sofware msh ribet   …tp kalo jaman skrg sofware simple dan bnyk pilihan (ponsel pinter2)… yooaa bakalan ga nutup kmungkinan akeh sing migrasi…tp tetep mesti punya passion ke pideo 😀

    eh NetCJ udah ada tuh ..kirim brita pideo 

    Disukai oleh 1 orang

  5. Kmrn belajar dr temen, reportase singkat bang. Jd semacam caption singkat untuk menjelaskan sebuah foto yang tentu ciamik dan mewakili apa yang akan disampaikan. Kayak di national geographic atau koran mingguan itu. Hehe

    Disukai oleh 1 orang

  6. Semua media ada pangsa pasarnya meski tak dipungkiri masyarakat masih enggan membaca. Sama spt lebih senang menonton televisi dibanding membaca buku. Era internet murah akan melonjakkan vlogging ke depan. Siap2 bertransformasi agar tak tak ketinggalan. Artikel keren.

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar