Andil Nyata FAW Truck Atasi Dampak Perubahan Iklim

Truk FAW selangkah lebih ke depan dengan menggunakan mesin berstandar emisi Euro 5. (Foto: fawindonesia.com diolah)

Apa pesan terakhir mendiang Ratu Elizabeth II untuk dunia, sekira setahun sebelum wafatnya? Luhur sekali pesannya.

Ratu Inggris itu berpesan, agar para pemimpin dunia yang ketika November 2021 itu tengah mengikuti KTT Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, jangan hanya banyak berbicara tetapi mewujudkan aksi nyata demi generasi masa depan.

“Manfaat dari tindakan seperti itu tidak akan dinikmati oleh kita semua di sini, hari ini. Kita, tidak seorang pun dari kita, akan hidup selamanya. Tetapi kita melakukan ini bukan untuk diri kita sendiri tetapi untuk anak dan cucu kita,” tutur Ibunda Pangeran Charles itu.

Ya, di Forum COP26 itu, Ratu Elizabeth II yang karismatik menunjukkan kepeduliannya akan dampak buruk perubahan iklim (climate change) global.

Ratu Elizabeth II yang karismatik menunjukkan kepeduliannya akan dampak buruk perubahan iklim (climate change) global. (Foto: Getty Images diolah)

Kepedulian yang sama juga disampaikan Presiden Joko Widodo. Menurut Kepala Negara, perubahan iklim adalah ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global. 

“Dengan potensi alam yang begitu besar, Indonesia terus berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim. Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan turun 82 persen pada 2020. Indonesia juga telah memulai rehabilitasi hutan mangrove seluas 600.000 hektare sampai 2024, terluas di dunia. Indonesia juga telah merehabilitasi 3 juta lahan kritis antara 2010-2019,” urai Jokowi.

Ditegaskannya, sektor yang semula menyumbang 60 persen emisi Indonesia, akan mencapai carbon net sink selambatnya tahun 2030,” imbuhnya. Carbon net sink yaitu penyerapan karbon bersih yang merujuk pada jumlah penyerapan emisi karbon yang jauh lebih banyak dari yang dilepaskan.

Presiden Joko Widodo saat KTT Perubahan Iklim PBB (COP26). Indonesia terus berkontribusi dalam penanganan perubahan iklim global. (Foto: antaranews/biro pers sekretariat presiden)

Di Forum COP26 itu, Indonesia mendukung penuh harapan Presidensi Inggris Raya yang menekankan agar suhu global tidak lebih memanas, atau naik lebih dari 1,5 derajat celsius.

Memangnya apa sih risiko bila terjadi kenaikan suhu global antara 1,5 hingga 2 derajat celsius? Diantaranya, seperti dirilis Global Citizen adalah, kenaikan permukaan air laut hingga 48 cm atau dua kali lipat dari yang terjadi saat ini. Artinya apa? Pulau-pulau kecil akan semakin menderita akibat banjir rob. Rumah-rumah warganya kebanjiran air laut, sumber air atau sumur-sumurnya mengalami intrusi air asin, dan lama-kelamaan pulau-pulau kecil itu bahkan terancam tenggelam.

Kondisi menghawatirkan akibat dampak pemanasan global sudah disuarakan sejumlah negara kepulauan, seperti  Kepulauan Solomon, Vanuatu, Tuvalu, Maldives, Kiribati, Fiji, dan Palau.

Selain menaikkan tinggi permukaan air laut, dampak perubahan iklim atau pemanasan global juga memicu cuaca ekstrem di seantero jagat. Indonesia ikut terdampak. Misalnya dengan musim hujan yang kini datang lebih cepat. Juga, musim kemarau yang tak biasa karena disebut kemarau basah, lantaran curah hujan yang masih ada dengan intensitas cukup tinggi.

Truk FAW untuk Pertambangan. (Foto: fawindonesia.com diolah)

Cuaca ekstrem ini kian memicu kekhawatiran karena dibarengi peringatan bencana hidrometeorologi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Penerapan Standar Euro 

Di KTT Perubahan Iklim (COP) sebelumnya, pada Desember 2015 di Paris, Perancis, sektor transportasi dianggap sebagai salah satu penyumbang perubahan iklim dunia. Alhasil, sejak itu pula, berbagai upaya kian digencarkan untuk beralih menggunakan energi baru terbarukan. Penggunaan energi bersih ini diharapkan mampu mengurangi pencemaran atau polusi udara hasil emisi kendaraan bermotor. Dengan begitu, pemanasan global dan perubahan iklim juga dapat dikurangi.

Sebelumnya, pada 1992, Uni Eropa menelurkan peraturan yang mewajibkan penggunaan katalitik konverter untuk mobil berbahan bakar bensin. Peraturan ini bertujuan mengurangi emisi, menekan polusi, dan mencegah pemanasan global serta perubahan iklim. Aturan ini yang kemudian disebut sebagai standar Euro 1.

Truk FAW untuk Kehutanan. (Foto: fawindonesia.com diolah)

Perlu diketahui, standar emisi Euro merupakan standar yang digunakan negara Eropa untuk kualitas udara. Semakin tinggi standar Euro yang ditetapkan maka semakin kecil pula batas kandungan gas karbon dioksida,  volatil hidrokarbon, karbon monoksida, nitrogen oksida dan partikel lain yang berdampak buruk pada kesehatan manusia serta kelestarian lingkungan.

Hasilnya? Menggembirakan. Menurut Society of Motor Manufacturers & Traders (SMMT), pada 1993 atau setahun sejak Euro 1 diperkenalkan, tingkat emisi karbon monoksida (CO) berkurang 82 persen untuk mobil bermesin diesel, dan 63 persen untuk bensin. Sementara partikel atau zat pencemar udara turun 96 persen.

Kemudian, setahun pasca-diberlakukannya standar Euro 3 (2000), hasil yang diraih makin membaik. Tercatat, pada 2001 itu, emisi nitrogen oksida (NO2)–yang dipancarkan dari gas buang kendaraan bermotor–turun 84 persen. Sedangkan hidrokarbon (HC)–pencemar udara yang dapat berupa gas, cairan atau padatan–turun 50 persen dalam mobil bermesin bensin. Berbekal rapor yang “membiru” itu, Uni Eropa pun menetapkan standar Euro 4 pada 2005, Euro 5 (2009), dan Euro 6 (2014).

Truk FAW untuk Perkebunan. (Foto: fawindonesia.com diolah)

Standar Euro di Indonesia

Sesuai komitmennya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di beberapa forum KTT Perubahan Iklim (COP), Indonesia turut mendukung penerapan standar emisi Euro.

Regulasi standar emisi Euro 4 mulai diwacanakan sejak 2012, dan diberlakukan pada 2018. Beleid sesuai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) itu adalah, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O atau yang lebih dikenal dengan Standar Emisi Euro 4.

Kendaraan bermotor kategori M adalah mobil untuk angkutan orang. Kategori N mobil angkutan barang, dan O untuk kendaraan bermotor gandengan atau tempel.

Truk FAW untuk Konstruksi. (Foto: fawindonesia.com diolah)

Aturan untuk Euro 4 antara lain merinci, kandungan nitrogen oksida pada kendaraan berbahan bakar bensin tidak boleh lebih dari 80 miligram per kilometer, 250 miligram per kilometer untuk mesin diesel, dan 25 miligram per kilometer untuk diesel particulate matter.

Direktur Pengendalian dan Pencemaran Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dasrul Chaniago pernah menerangkan, Indonesia tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Filipina, Vietnam, dan Thailand yang sudah menggunakan produk setara Euro 4. Bahkan Thailand pada 2023 segera mulai mengarah ke Euro 5. Singapura jadi yang terbaik, karena sejak 2017 sudah sesuai standar emisi Euro 6 atau sama seperti negara-negara maju di Eropa. Lantas, Indonesia? “Sejak tahun 2000 masih berkutat rata-rata di Euro 2,” ujarnya.

Truk FAW untuk Logistik. (Foto: fawindonesia.com diolah)

FAW Truck Standar Euro 5

Meski Indonesia masih terus mengejar ketertinggalan dalam menerapkan regulasi dan praktik berstandar emisi Euro, tapi bukan berarti tidak tersedia produk berstandar Eropa di pasar dalam negeri.

Sebut saja misalnya, truk yang bermerek First Automobile Works (FAW).

Di Tanah Air, Agen Pemegang Merek (Sole Distributor) Truk FAW adalah PT Gaya Makmur Mobil (GMM), sejak 2009 silam. GMM memang kondang sebagai korporasi penjualan armada truk untuk sektor pertambangan, kehutanan, perkebunan, konstruksi, dan logistik.

Truk FAW sudah menggunakan mesin berstandar emisi Euro 5. Ini jelas  selangkah lebih maju dibandingkan regulasi penerapan standar emisi Euro 4 di Indonesia. GMM mulai memasarkan Truk FAW dengan standar emisi Euro 5 ini sejak April 2022, sekaligus menorehkan prestasi sebagai perusahaan pertama yang menghadirkan truk besar asal China ini.

Mixer Truck FAW untuk Konstruksi. (Foto: fawindonesia.com diolah)

FAW JH 6 Tractor Head

Truk FAW berstandar emisi Euro 5 itu antara lain, tipe FAW JH 6 Tractor Head. Ini adalah heavy duty truck tipe terbaru yang memiliki tenaga 550 horsepower atau daya kuda. Memiliki penggerak roda 6×4, FAW JH 6 Tractor Head memiliki kapasitas tarik hingga 150 ton. Kapasitas ini menjadikan JH 6 tepat untuk berbagai macam sektor industri yang memerlukan daya tarik besar, seperti pertambangan, perkebunan, dan logistik.

Kapasitas truk yang besar ini juga benar-benar cocok digunakan untuk menggantikan produk berkemampuan lebih kecil maupun sedang. Sekaligus, mampu menurunkan tingkat kepadatan berkendara di jalan raya dan memperkecil ongkos operasional angkutan.

Penampakan Truk FAW tipe JH 6 Tractor Head. (Foto: fawindonesia.com)

FAW JH 6 Tractor Head pun menawarkan kenyamanan berkendara jarak jauh baik di medan jalan yang rata maupun bergelombang. Hal itu dikarenakan kabinnya lebih luas, elegan dan modern.   

Truk FAW FD460TH

Terbaru, September 2022 ini, GMM memperkenalkan kendaraan niaga baru di perhelatan “Mining Indonesia 2022” di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Produk itu adalah heavy duty jenis tractor head tipe FD460TH bertenaga 460 horsepower atau daya kuda.

Direktur Utama GMM Frankie Makaminang menjelaskan, FAW FD460TH memiliki spesifikasi mesin commonrail Euro 5. Armadanya bahkan sudah dua tahun diujicoba oleh sejumlah perusahaan operator pertambangan di Sumatera dan Kalimantan, menggunakan bahan bakar Biosolar.

“Kami kenalkan produk baru truk FAW FD460TH Euro 5 bisa dipakai di dua medan yakni di jalan raya seperti Medan di Sumatera yang tanjakannya tajam dan medan offroad di tambang di Kalimantan untuk coal hauling atau hauling batubara,” kata Frankie Makaminang kala itu.

Coal hauling itu sendiri adalah, kegiatan memindahkan atau mengangkut batubara dari suatu tempat ke tempat lain.

Truk FAW tipe FAW FD460TH. (Foto: gmmobil.com)

Dilihat dari spesifikasi canggihnya, tipe FAW FD460TH ini dilengkapi kabin tipe JH6 High Floor dan High Row serta High Roof. Tersedia pula dua tempat tidur jenis sleeper High Roof untuk beristirahat awak truk. Truk ini juga sudah dilengkapi suspensi udara 4 point full floating.

Adapun mesin yang dipasang di truk ini adalah model CADM2-46E51 enam silinder in-line berkapasitas 11.040 cc dengan tenaga maksimum 460 horse power atau daya kuda pada 1.900 rpm dan torsi maksimum 2.200 Nm pada 1000 sampai 1400 rpm.

Teknologi mesin ini dikombinasikan dengan transmisi tipe C12JSDQXL24T 12 speed maju. Sistem pengeremannya mutakhir karena sudah full air brake dengan Anti lock Braking System (ABS). Ini adalah inovasi sistem pengereman kendaraan demi menjaga keselamatan pengendara dengan mekanismenya dapat menghindari terjadinya penguncian roda, ketika terjadi penghentian laju secara mendadak.

Truk FAW untuk Pertambangan. (Foto: fawindonesia.com diolah)

Sedangkan Gross Combination Weight (GCW) atau gabungan dari total berat kendaraan ditambah dengan berat trailer dan muatan FAW FD460TH ini mencapai 100 ton. Kapasitas bahan bakarnya mencapai 400 liter.  

Hadirnya heavy duty truck FAW JH 6 Tractor Head dan FAW FD460TH menambah deret tipe produk truk FAW Euro 5 di Indonesia. GMM memasarkan empat tipe mobil truk FAW yang seluruhnya berstandar emisi Euro 5, yaitu Dump Truck.

FAW Dump Truck. (Foto: fawindonesia.com diolah)

PT GMM memasarkan dump truck FAW di Indonesia dengan pilihan varian 4×4, 6×4, dan 8×4. Unit ini memiliki torsi mesin besar dan konsumsi bahan bakar yang efisien. Dump truck bisa digunakan pada bidang bisnis seperti truk tambang, truk pasir, hingga truk besar yang membawa bawaan berat semisal batu kali, tanah urukan dan lain sebagainya. Dump Truck FAW berstandar Euro 5 yang dipasarkan GMM adalah Dump Truck FD290DT 6×4.

Tractor Head

Ini merupakan truk berbentuk kepala saja yang difungsikan untuk menarik trailer, flat deck, wing box dan lainnya sesuai kebutuhan, sehingga truk jenis ini tergolong truk besar. GMM memasarkan tractor head dengan konfigurasi 4×2 dan 6×4 yang bisa digunakan untuk membawa berbagai bawaan trailer di industri semisal ekspedisi, mining, kontainer hingga heavy duty transport.

GMM kini menghadirkan 4 Truk Tractor Head dengan standar Euro 5, yaitu:

FAW Tractor Head FD290TH 6×4 (Euro5), FAW Tractor Head FD550TH 6×4 (Euro5), FAW Tractor Head FD460TH 6×4 (Euro5), dan FAW Tractor Head DB290TH 4×2 (Euro5).

Mixer Truck

FAW Mixer Truck. (Foto: fawindonesia.com diolah)


Truk yang juga disebut Truk Molen di Indonesia ini, dari merek FAW disediakan dengan konfigurasi 4×2 dan 4×6. Mixer Truck FAW dirancang khusus untuk mampu bermanufer dengan baik di berbagai jenis jalanan hingga ke pelosok pedesaan. Jenis ini dengan standar Euro 5 di Indonesia adalah FAW Mixer Truck FD290MT 6×4.

Cargo Truck

Sesuai namanya, truk kargo digunakan untuk menjadi alat transportasi barang jarak jauh, biasanya tersedia sebagai truk kecil hingga truk besar, dengan ukuran 20 feet dan 40 feet. GMM menyediakan truk kargo dengan konfigurasi 4×4, 6×2, 6×4 dan 8×4. Truk Kargo yang sudah berstandar Euro 5 adalah FAW Cargo Truck FD290CG 6×4, dan Cargo Truck FB240CG 6×2.

FAW Cargo Truck. (Foto: fawindonesia.com diolah)

Apa saja keunggulan Truk FAW dengan teknologi Euro 5 ini? Sudah tentu, sesuai penggunaan level standar emisi yang lebih tinggi, maka emisi gas buang menjadi ramah lingkungan. Selain itu, efisiensi bahan bakar juga lebih baik. Sedangkan dari performa, suara mesin Truk FAW dengan standar emisi Euro 5 jelas lebih halus, bahkan lebih nyaman karena minim getaran.   

Adapun dari segi teknologi yang dibenamkan di Mobil Truk FAW berstandar emisi Euro 5, sejumlah keunggulan yang patut dicamkan yaitu: Fuel Filter Water Separator. Perangkat ini berfungsi menyaring atau menyerap kotoran halus dan kandungan air pada bahan bakar yang tidak terserap oleh water separator. Hasilnya, selain mesin menjadi lebih aman, juga getarannya pun lebih halus.

Piranti lain adalah teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) dan AdBlue. Sistem SCR ini menyuntikkan cairan AdBlue pada aliran gas buang dari mesin, sehingga menghasilkan Nitrogen dan uap air yang tidak berbahaya sekaligus ramah lingkungan.

Truk FAW tipe JH 6 Tractor Head berstandar Euro 5. (Foto: fawindonesia.com)

Ada juga, Multi Information Display (MID). Khusus Truk FAW standar Euro 5, perangkat MID yang ada di Meter Cluster memberikan informasi-informasi penting dan berguna bagi pengemudi saat berkendara.

Layanan Purna Jual

Selain penjualan unit, GMM juga menyediakan layanan purna jual atau after sales service, penjualan suku cadang, pelatihan teknik dan mengemudi melalui jaringan di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

GMM bertekad akan konsisten menggerakkan sektor-sektor industri di Indonesia dengan menyuguhkan layanan dan produk-produk terbaik serta berkualitas. Bahkan dengan menghadirkan Truk FAW berstandar emisi Euro 5, GMM telah membuktikan komitmennya mendukung program Pemerintah guna mewujudkan pengurangan emisi karbon melalui kendaraan ramah lingkungan.

Ilustrasi truk-truk FAW. (Foto: fawindonesia.com diolah)

Terbukti, dari teknologi mesin diesel yang dihadirkan telah melebihi level standar emisi Euro 4. Artinya, jika pun Pemerintah meningkatkan standar emisi ke Euro 5, maka GMM secara otomatis telah memenuhi ketentuan tersebut.

Tentang FAW Truck

First Automobile Works (FAW) Group Corporation merupakan perusahaan otomotif asal Tiongkok yang didirikan pada 1853 silam. Kini, saham mayoritasnya dimiliki Pemerintah China dan sebagian lainnya diperdagangkan ke publik.

FAW atau First Automobile Works. (Foto: photofunia diolah)

Perusahaan yang memiliki beberapa divisi ini memproduksi mobil penumpang, bus, dan truk dari ukuran ringan, medium, sampai kelas berat, beserta suku cadangnya.

Bahkan FAW adalah produsen mobil pertama di China, saat mereka memperkenalkan merek mobil penumpangnya, yaitu Hong Qi pada 1958. Bahkan saat ini Hong Qi menjadi merek resmi kendaraan dinas Pemerintah China.

FAW merupakan salah satu perusahaan produsen otomotif terbesar di China dengan produksi tahunan lebih dari 3,5 juta unit. FAW menguasai lebih dari 20% pasar truk di China, dan merupakan yang terbesar untuk pasar Truk medium hingga heavy.

o o O o o

Diterbitkan oleh Gapey Sandy

Empunya lapak: http://www.kompasiana.com/gapey-sandy

Tinggalkan komentar